Kamis, 13 Agustus 2009

Profil BEM KM FMIPA UGM

Gerakan mahasiswa yang telah banyak memicu perubahan Bangsa Indonesia terutama UGM sehingga tidak akan lengkap apabila tidak menyebutkan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa FMIPA UGM ( BEM KM FMIPA UGM). Trendsetter gerakan mahasiswa di UGM banyak dipengaruhi oleh gerakan dari BEM KM FMIPA UGM. BEM KM FMIPA merupakan lembaga eksekutif tertinggi bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM KM FMIPA UGM) yang ada di FMIPA UGM. Lembaga yang sejak awal berdirinya FMIPA UGM selalu bersama-sama membangun dan menghasilkan calon-calon penerus bangsa hingga saat ini.
Perubahan zaman , pergantian kepemimpinan bangsa turut memetamorfosis nama BEM KM FMIPA UGM, pergantian yang berulang-ulang mulai dari Senat Mahasiswa ( SEMA), Dewan Mahasiswa ( DEMA) kemudian Badan Eksekutif Mahasiswa dan samapai saat ini memiliki nama BEM BEM KM FMIPA UGM namun perubahan tersebut tidak mengurangi esensi dari tujuan BEM sejak pertama kali terlahir. Penambahan kata Keluarga Mahasiswa memiliki arti yang sangat mendalam dimana semua lembaga yang ada di FMIPA UGM ini terikat dalam suatu hubungan yang dekat dan erat yaitu Keluarga Mahasiswa FMIPA UGM.
BEM KM FMIPA UGM memiliki peran sosial politik sehingga fokus gerakan BEM pada kedua bidang tersebut namun, bukan berarti BEM KM FMIPA UGM mengesampingkan bidang yang lainya. Peran sosial politik ditopang oleh fungsi kaderisasi dengan adanya Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Departement PSDM), fungsi koordinasi oleh Biro Publik Relation (PR), fungsi Pelayanan diampu oleh Departemen sosial (DepSos) sedangkan fungsi yang terakhir adalah fungsi aspirasi dikhususkan kepada Departeman Apresiasi Mahasiswa (AM) dan Departemen Advokasi. Disamping itu BEM KM FMIPA UGM memiliki Departemen Riset, Teknologi dan Keilmuan yang bergerak dalam bidang keilmuan, ditambah Departemen Kajian dan Straegis (Kastrat) yang menjadi pusat kajian, opini dan media serta Divisi Entreprenuer yang akan memberikan soft skill bidang kewirausahaan.

KABINET PELAYANAN DAN PENGABDIAN
BEM KM FMIPA UGM Periode 2008/2009
“ Terus Melayani dan mengabdi untuk negeri ”
VISI :
”BEM KM FMIPA UGM menjadi lembaga yang memiliki image dan reputasi positif, kawah candradimuka, pusat kegiatan, koordinasi, pelayanan, dan penyalur aspirasi mahasiswa untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan”.
MISI :
1. Menjadikan BEM KM FMIPA UGM sebagai lembaga yang memiliki image positif dan reputasi bagus dikalangan mahasiswa, fakultas, universitas dan masyarakat umum.
2. BEM KM FMIPA UGM mencetak kader-kader yang memiliki integritas sumber daya manusia yang berkualitas.
3. BEM KM FMIPA UGM sebagai pusat kegiatan dan pelayanan mahasiswa FMIPA UGM.
4. BEM KM FMIPA UGM sebagai sarana menyalurkan aspirasi mahasiswa FMIPA UGM .
5. BEM KM FMIPA UGM sebagai pusat koordinasi lembaga di FMIPA UGM.
Susunan Pengurus
Ketua Aza El Munadiyan
( Fisika ’06 ) KaDept Ristek Tya Hermoza
( Statistika ’06 )
SekJend Wandi Ridho Putra
( Statistika ’06 ) Kadiv Saintek Erlita Nurulliani
( Kimia ’07 )
Bendum Radwinda Kurnia Putri
( Kimia ’06 ) Kadiv RisMa Nadi Susanto
( Elins ’07)
Asst Bendum Rafika Hadhinati Syafirdi
( Statistika ’07 ) KaDept AM Priyo Adyaksa Ruiyatmo ( Ilkom ’06 )
Kadiv Entreprenuer Burhanudin Hakim
( Komsi ’07 ) Kadiv Mikat Ibnu Abdurrahman
( Fisika ’07 )
SE Ramadhina Wahyu N
( RekMed ’06 ) KaDept Kastrat Adi Puja R
( Statistika ’06 )
Asst SE Nur Alfiani Agus
( Ilkom ’07 ) KaDiv Kajian Uswatun Khasanah (Fisika ’07 )
KaBiro PR Irwan Rizadi
( Statistika ’07 ) Kadiv Opmed Puspita Ratri Wulandari ( Kimia ’07 )
KaDept PSDM Ardi Arya P
( Statistika ’06 ) KaDept Advokasi Andreas Harnindito
( Ilkom ’07 )
Kadiv Kaderisasi Paramita Tri Y
(Matematika ’07 ) KaDiv Disprogsi Zefri munandar
(Fisika ’07)
KaDept Sosial Lambang Wicaksono
( Elins ’06 ) KaDiv ID Arief Gunawan
(Fisika ’07)
Kadiv PM Muhammad Rio Nugraha
( Statistika ’07 )
Kadiv SosMas Adhani Fajar Sari
( Kimia ’07 )


Proker BEM KM FMIPA UGM yang telah terealisasi seperti Upgrading, bakti sosial, seminar, talkshow, syukuran wisuda dan Career Development Training ( CDT) untuk wisudawan/ti, Training Kehumasan, Training Manejemen Organisasi (TMO), Beasiswa BOP, Filantropi untuk SMP dan SMA, beasiswa adik mahasiswa MIPA, donor darah MIPA (DORAMI), evaluasi dan study banding, bimbel UAN, desa mitra, Diskusi Publik, kajian rutin, pengiriman delegasi, Pekan Kesehatan Masyarakat, Liga Futsal MIPA, Bedah buku, kunjungan industri, dan kegiatan lainya.
Kegiatan yang akan kami laksanakan sendiri maupun bekerja sama dengan lembaga yang lain seperti MIPA EXPO (MIX), PASCAL 2009, PEMIRA 2009, OR BEM, Open House BEM, Kunjungan ke Pusat Study Energi ( PSE UGM), dengar pendapat masalah energi ke DPRD DIY, Lokakarya dan kegiatan lainya yang tidak dapat kami sebutkan semua.

KAMMI

Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI\
Kebatilan adalah musuh abadi KAMMI
Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
Perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI
Kepemimpinan umat adalah stategi perjuangan KAMMI
Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
( Prinsip Gerakan KAMMI)
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI terlahir sebagai penghejawentahan atas keprihatinan terhadap krisis multidimensional yang melanda Indonesia. KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). KAMMI lahir pada ahad tanggal 29 Maret 1998 bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
Pemilihan nama KAMMI mengandung makna dan memiliki konsekuensi sebagai berikut :
1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.
KAMMI memiliki tujuan yang hendak dicapai yang semua itu tertuangan dalam visi yaitu KAMMI adalah wadah perjuangan permanen untuk melahirkan pemimpin bangsa masa depan dan mewujudkan masyarakat madani di Indonesia. Visi tersebut di dukung oleh kredo gerakan yang mejadi jati diri dalam kepribadian setiap kader KAMMI yang berfikir dan berkehendak merdeka, pemberani, petarung sejati, penghitung resiko yang cermat, tetapi bukan berarti takut mengambil resiko, senatiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam dan sebagai ilmuwan yang tajam analisisnya, kritis, politisi yang piawai membela rakyat serta seperti pejuang di siang hari dan rahib di malam hari.
KAMMI merupakan organisasi yang memiliki karakter sebagai organisasi kader ( harokatul tajnid ) dan organiasasi pergerakan ( harokatul amal). KAMMI memiliki cara pandang ( paradigma) yang menyeluruh ( holistik) terhadap dirinya sendiri dan terhadap peranya dalam realitas kebangsaan dan peradaban. Paradigma gerakan KAMMI tersebut meliputi gerakan da’wah tauhid, gerakan intelektual profetik, gerakan sosial independen, dan gerakan politik ekstra parlementer.
Perjalanan KAMMI di Indonesia dan UGM sampai hari ini telah memberikan banyak kontribusi yang signifikan terutama pada gerakan mahasiswa. KAMMI yang masih tergolong belia telah menghegemoni mahasiswa UGM terutama pada level lembaga mahasiswa selama lebih dari 10 tahun dengan banyak melakukan gerakan perubahan yang telah banyak dimanfaatkan mahasiswa UGM. Dalam memuluskan langkah politiknya KAMMI bergabung dengan Partrai Bunderan sebagai sayap politik pada tingkat universitas dan Partai Solusi pada level fakultas MIPA. Diantara kader KAMMI yang hari ini masih berada pada jabatan pimpinan lembaga seperti Qodarudin Fajri Adi ( Presma BEM KM UGM) Lakso anindito ( Menko Eksternal BEM KM UGM), Aza El Munadiyan ( Sultan BEM KM FMIPA UGM), Panji Nursetia Darma ( Ketua KMFM UGM), Fajar Inggit Pambudi (ketua LSiS) dan banyak kader lainya yang hari ini terus berjuang untuk perbaikan bangsa.
KAMMI sampai hari ini memang telah banyak menghasilkan kader namun apabila kita melihat lebih teliti lagi sebenarnya KAMMI sampai sekarang belum memberikan gagasan yang besar terhadap bangsa ini mungkin karena terlalu asyik dengan tahta dan singgasana lembaga sehingga lupa akan perbaiakan dan usaha menghasilkan pemikiran-pemikiran besar untuk mengatasi permasalahan bangsa yang banyak belum terselesaikan pasca reformasi. Kondisi tersebut sebagai akibat dari kader KAMMI malas untuk membaca, diskusi dan menulis sehingga analasis yang dilakukan kurang tajam, akurasi data kurang, gerakan monoton kurang kreatif. KAMMI sebenarnya masih kecil karena hanay menguasai sebagaian universitas-universitas di kota besar namun ternyata banyak kader KAMMI yang jumawa dengan tidak mau mengasah diri dan banyak bicara namun sedikit berkerja. KAMMI bukan organisasi NATO ( No Action Talk Only). Harapanya kita kemabli merapatkan bariusan dengan menguakan kajian-kajian ilmiah kita serta banyak melakukan rekriutment efektif serta gerakan nyata.

Minggu, 09 Agustus 2009

Alamat Media

Surat Kabar “Berita Sore” (Indonesia) redaksi@beritasore.com
Surat Kabar “Medan Bisnis” (Indonesia) mdnbisnis@nusa.net.id
Surat Kabar “Mediator” (Indonesia) mediator@indosat.net.id
Surat Kabar “Portibi” (Indonesia) portibidnp@yahoo.com
Surat Kabar “Realitas” (Indonesia) info@realitasonline.com
Surat Kabar “Sinar Indonesia Baru” (Indonesia) redaksi@hariansib.com
Surat Kabar “Waspada” (Indonesia) waspada@indosat.net.id
Surat Kabar “Haluan” (Indonesia) ptranah@indosat.net.id
Surat Kabar “Singgalang” (Indonesia) tanbaro@indosat.net.id
Surat Kabar “Riau Mandiri” (Indonesia) mnnet@indosat.net.id
Surat Kabar “Sumatera Ekspres” (Indonesia) sumeks@plg.mega.net.id
Surat Kabar “Berita Kota” (Indonesia) berikot@vision.net.id
Surat Kabar “Bisnis Indonesia” (Indonesia) bisnis@bisnis.co.id
Surat Kabar “Guojiri Bao” (Indonesia) Idnews@cbn.net.id
Surat Kabar “Indonesia Shang Bao” (Indonesia) indshangbao@shangbao.co.id
Surat Kabar “Lampu Merah” (Indonesia) redaksi-lamer@yahoo.com
Surat Kabar “Media Indonesia” (Indonesia) redaksi@mediaindonesia.co.id
Surat Kabar “Modal” (Indonesia) redaksi@modalonline.com
Surat Kabar “Pantura” (Indonesia) pantura@indosat.net.id
Surat Kabar “Pantau” (Indonesia) pantau@isai.or.id
Surat Kabar “Prospektif” (Indonesia) prospek@indosat.net.id
Surat Kabar “Suara Karya” (Indonesia) redaksi@suarakarya-online.com
Surat Kabar “Terbit” (Indonesia) terbit@indosat.net.id
Surat Kabar “The Jakarta Post” (Indonesia) jktpost2@cbn.net.id,
Surat Kabar “Warta Kota” (Indonesia) warkot@indonesia.com
Surat Kabar “Metro Bandung” (Indonesia) metrobdg@rad.net.id
Surat Kabar “Harian Banten” (Indonesia) hrnbtn@indo.net.id
Surat Kabar “Solo Pos” (Indonesia) solopos@bumi.net.id
Surat Kabar “Suara Merdeka” (Indonesia) redaksi@suaramer.famili.com
Surat Kabar “Kedaulatan Rakyat” (Indonesia) redaksi@kr.co.id
Surat Kabar “Malang Pos” (Indonesia) mpost03@yahoo.com
Surat Kabar “Jawa Pos” editor@jawapos.co.id, indopos@jawapos.co.id
Surat Kabar “Radar Bogor” (Indonesia) radar@bogor.indo.net.id
Surat Kabar “Radar Cirebon” (Indonesia) radarcbn@indosat.net.id
Surat Kabar “Radar Semarang” (Indonesia) radarsemarang@jawapos.co.id
Surat Kabar “Radar Sorong” (Indonesia) Pono_Srg@yahoo.com
Seputar Indonesia: redaksi@seputar-indonesia.com, seputarindonesia@gmail.com
Surat Kabar “Suara Pembaruan” (Indonesia) koransp@suarapembaruan.com
Surat Kabar “Kompas” (Indonesia) kompas@kompas.com, opini@kompas.com
Koran Tempo” (Indonesia) ktminggu@tempo.co.id, koran@tempo.co.id
Surat Kabar “Pikiran Rakyat” (Indonesia) redaksi@pikiran-rakyat.com
Tabloid “Senior” (Indonesia) redaksi@seniornews.co.id
Surat Kabar “Nusa” (Indonesia) nusain@indo.net.id
Surat Kabar “Kupang Pos” (Indonesia) poskpg@kupang.wasantara.net
Surat Kabar “Banjarmasin Post” (Indonesia) bpost@indomedia.com
Surat Kabar “Indonesia Merdeka” (Indonesia) redakim@telkom.net
Surat Kabar “Nyiur Post” (Indonesia) nyiur_post@yahoo.com
Surat Kabar “Cendrawasih Post” (Indonesia) cepos_jpr@yahoo.com
Tabloid Komputer “PC Mild” (Indonesia) pcmild@pcmedia.co.id
Majalah Fotografi “Popular Photo” (USA) PopEditor@hfmus.com
Majalah Otomotif Mobil Balap “Race Car” (USA) racecar@ipcmedia.com
Tabloid Komputer “Komputek” (Indonesia) komputek_redaksi@telkom.net
Majalah Telepon Genggam dan Elektronik “T3″ (Indonesia) t3@t3ind.com
Majalah HP “MnS” (Indonesia) MnS@jagatmedia.com, redaksi@jagatmedia.com
Majalah HP “Sinyal” (Indonesia) redaksi@majalahsinyal.com
Majalah Komputer dan Playstation (Indonesia) hotgame@gramedia-majalah.com
Majalah Animasi “Anima” (Indonesia) anima@ultima-network.com
Majalah Komik “Sequen” (Indonesia) sequen@cbn.net.id
Majalah Komik Bali “Bog Bog” (Indonesia) bogbog@dps.centrin.net.id
Majalah Resensi Film “Cine Mags” (Indonesia) cinemags@bdg.centrin.net.id
Majalah Remaja “Hai” (Indonesia) hai_magazine@gramedia-majalah.com
Majalah Remaja “Lisa” (Indonesia) redaksilisa@lisa.co.id
Majalah Remaja “Gadis” (Indonesia) info@gadis-online.com

Majalah Cerpen Remaja “Cerita Kita” (Indonesia) ceritakita@indosat.net.id
Majalah Sastra “Horison” (Indonesia) horisoncerpen@centrin.net.id, horisonesai@centrin.net.id, kakilangit@centrin.net.id, horison@centrin.net.id
Majalah Sepak Bola “Soccer” (Indonesia) soccer@gramedia-majalah.com
Majalah Pendakian Gunung (Italia) vivalda@vivalda.com
Majalah Sepeda “Cycling” (Indonesia) cycling@jagatmedia.com
Majalah Mobil “Car And Driver” (USA) editors@caranddriver.com
Majalah Wisata Bali “My Bali Magazine” (Indonesia) info@mybalimagazine.com
Majalah Wisata Bali “Bali Bite” (Indonesia) info@balibite.com
Tabloid Flora Fauna “Agrobis” (Indonesia) agro_komplek@yahoo.com
Majalah Flora Fauna “Flona” (Indonesia) flona@gramedia-majalah.com
Majalah Flora Fauna “Trubus” (Indonesia) redaksi@trubus-online.com
Tabloid “Agrina” (Indonesia) tabloid_agrina@yahoo.com
Tabloid Wanita “Nurani” (Indonesia) redaksinurani@yahoo.com
Tabloid Wanita “Nova” (Indonesia) nova@gramedia-majalah.com
Tabloid Wanita “Nyata” (Indonesia) redaksi_nyata@yahoo.com
Majalah Wanita “Alia” (Indonesia) majalah_alia@yahoo.com
Majalah Wanita “Chic” (Indonesia) chic@gramedia-majalah.com
Majalah Wanita “Ayah Bunda” (Indonesia) info@ayahbunda-online.com
Majalah Wanita “Noor” (Indonesia) redaksi@noor.co.id
Majalah Wanita “Kartini” (Indonesia) redaksi@kartinionline.com
Majalah Wanita “Cosmopolitan” (Indonesia) redaksi@cosmopolitan.co.id
Majalah Wanita “Her World” (Indonesia) herworldind@cbn.net.id
Majalah Wanita “Editor’s Choice” redaksi_ec@erlangga.net, maggie@erlangga.net
Majalah Wanita “Better Homes and Garden” (USA) 1716Locust@meredith.com
Majalah Wanita “Womans Day” (USA) womansday@hfmus.com
Majalah Kuliner “Menu Sehat” (Indonesia) menusehat@gramedia-majalah.com
Majalah Kuliner (Indonesia) sedap-sekejap@gramedia-majalah.com
Majalah Alam Semesta “Nature” (USA) editor@nature.com, info@nature.com
Majalah Flora Fauna (Jerman) redaktion@natur.de
Majalah Berita “Tempo” (Indonesia) red@tempo.co.id
Majalah Berita “Berita Indonesia” (Indonesia) redaksi@berindo.com
Majalah Berita “Garda” (Indonesia) garda@centrin.net.id
Majalah Berita “Gatra” (Indonesia) redaksi@gatra.com
Majalah Berita “Gamma” (Indonesia) gamma@gamma.co.id
Majalah Berita “Der Spiegel” (Jerman) spiegel@spiegel.de
Majalah “Readers Digest Nederland” (Belanda) sgroot@readersdigest.nl
Majalah “Readers Digest Denmark” (Denmark) redaktionen@detbedste.dk
Majalah “Readers Digest Kanada” (Kanada) editor@readersdigest.ca
Majalah “Readers Digest Amerika” (USA) editor@readersdigest.com
Majalah “Readers Digest Asia” (Singapura) editor@readersdigest.com.sg
Majalah “Readers Digest Indonesia” (Indonesia) editor.rd@feminagroup.com
Majalah “Intisari” (Indonesia) intisari@gramedia-majalah.com
Majalah Astronomi redaksi@langitselatan.com
Majalah Desain Grafis “Concept” (Indonesia) concept@indosat.net.id
Majalah Bisnis dan Ekonomi Asia “Singapore Business Review” (Singapura)

Minggu, 02 Agustus 2009

Koalisi Halal

“ Dan Allah telah berjanaji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia bersungguh –sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumisebagai mana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa..” ( An-Nuur : 55)


Kepada Saudara-Saudara seperjuangan yang dirahmati Alloh SWT
Assalamualaikum Wr Wb
Segala puji syukur kepada Alloh SWT yang membasahi bibir dan lidah yang tajam ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammmad SAW yang telah memberikan suri tauladan terbaik kepada kita semua.
Saya mengucapkan terima kasih atas apreisiasi dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya namun sebenarnya saya merasa lebih bahagia apabila dapat berdiskusi langsung, semoga dapt terealisasi suatu saat nanti dengan ridho Alloh SWT.
Masih hangat ditelinga kita kemarin baru saja dilakukan debat capres RI 2009-2014 namun ternyata tidak sesuai dengan bayangan dan mungkin harapan dari semua pihak bahwa debat tersebut dapat berlangsung dengan seru dan menghasilkan pemikiran baru yang brilian terkait permasalahan bangsa terutama masalah tata kelola pemerintahan karena tema debat kemarin adalah mengenai tata kelola pemerintahan. Namun apapun yang terjadi itu adalah proses awal yang baru dimulai oleh bangsa ini untuk menjadi bangsa yang lebih sejahtera tentu patut kita apresiasi karena apabila kita melihat kebelakang 64 tahun lalu pemilihan kepala Negara dialkukan dalam keadaan darurat, 43 tahun yang lalu dilakukan dengan ketidak jelasan (kudeta militer) 11 tahun yang lalu terjadi penggulingan rezim oleh rakyat tentunya apa yang terjadi hari ini adalah sebuah cahaya pagi, cahaya harapan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dalam proses menuju Indonesia yang adil dan sejahtera tersebut tentunya tidak hanya dibutuhkan segelintir orang, sekelompok massa ( golongan) namun oleh seluruh elemen bangsa. Dalam proses tersebut tentu sudah kewajiban dan hak umat Islam Indonesia untuk turut serta sebagai garda terdepan dalam perjuanag tersebut sebagai efek domino dari mayoritas rakyat Indonesia yang beragama Islam. Namun apabila melihat kondisi hari ini, umat Islam Indonesia mengalami masa darurat dimana hampir semua sektor kehidupan ini dikuasai oleh musuh-musuh Islam yang tidak menginginkan Islam kembali berjaya dengan cara menerapkan prinsip-prinsip hukum dan membentuk partai-partai dan kelompok –kelompok untuk mendukung dasar-dasar hukum tersebut, diantaranya adanya aliran seperti komunisme, sosialisme, nasionalisme dan lain-lain padahal sudah jelas Firman Alloh SWT dalam surat Al-Maidah ayat 50:
“ Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki?(Hukum) siapakah yang lebih baik dari pada(hukum) Alloh bagi orang-orang yang meyakini(agamanya)”
Tujuan dari pembentukan kelompok diatas adalah untuk membagi rakyat dan umat Islam agar berlomba – lomba dalam mencari kursi dan kekuasaan sehingga prinsip-prinsip tersebut menggusur syariat Islam. Kondisi seperti yang disebutkan diatas tentunya tidak dapat kita biarkan untuk itu beberapa bagian umat Islam Indonesia memutuskan terjun kedunia politik dengan tujuan untuk menyebarluaskan dakwah tauhid untuk menyeru kepada Alloh SWT, beribadah kepada-Nya dan menolak segala sesembahan selain-Nya guna memperbaiki kondisi Indonesia.
“.......Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum merela merunah keadaanya sendiri..” (Ar-Ra’d : 11)
Apabila melihat kondisi mental rakyat Indonesia yang mendudukan jabatan structural sebagai jabatan yang mulia, dimana politik dan kekuasaan memegang peran strategis dan berpengaruh besar tehadap tatanan kehidupan rakyat Indonesia maka proses dakwah akan lebih efektif dengan keteladanan kepemimpinan melalui pengaturan pada birokrasi dengan kata lain masuk kedalam pemerintahan. Pengaruh birokrasi terhadap perluasan dakwah dapat kita lihat juga pada saat fathu Makkah kendali kekuasaan berada di tangan Nabi Muhammad SAW sehingga kaum Quraisy bertekuk lutut dan mulai merapat untuk mendapatkan bimbingan dan pengajaran Rasulullah SAW sehingga semakin banyak penduduk Makkah yang memeluk agama Islam.
Dalam UU RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik pasal 10 dijelaskan tujuan partai politik salah satunya adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat, disamping itu parpol berfungsi sebagai sarana penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakann Negara. Sudah selayaknya langkah strategis yang diambil adalah dengan terjun keranah politik dengan membentuk partai politik dengan mengambil pertimbangan kemaslahatan yang diperoleh lebih besar dari pada kemudhorotan yang akan terjadi apabila tidak mengambil sikap untuk masuk kedalam parlemen. Keyakinan akan kemenangan dakwah seperti yang dijanjikan Alloh SWT dalam (Muhammad : 7)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. “
menjadi batu pijakan bahwa dakwah ini akan berkembang dan menjadi salah satu benang emas terbentuknya khilafah Islamiyah. Image dan naggapan yang dibangun oleh kaum misionaris musuh Islam (sekuler) dengan memisahkan antara Islam dengan politik ( pengaturan negara) dimana urusan agama tidak dicampur adukan dengan politik karena politik itu kotor sedangkan agama itu suci sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang kita ketahui sekain sebagai nabi dan rasul juga menjabat menjadi pemimpin negara madinah.
Kita tidak perlu takut selama pegangan seluruh aktifis dan tujuan dakwah ini tetap menyeru tauhid kepada Alloh SWT dan Muhammad SAW dengan tetap berpegang teguh pada Al-qura’an dan As-sunnah, sesuai dengan manhaj dan sikap perilaku yang diteladankan nabi muhammad SAW Insalloh dakwah ini akan kuat mengguncang dan mensibghah politik yang dulunya kotor menjadi bersih dan sebagai ladang amal aktifis dakwah. Agama Islam yang syumul ( sempurna) adalah solusi terbaik untuk mengatasi krisis melemahnya iman, kemunduran akhlaq, kepemimpinan yang difirmakan Alloh SWT dalam surat Al-Baqarah 138 “ Sibghah Allah, Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah”
Keterpurukan ekonomi, kesejahteraan rakyat yang rendah dan tencamanya masa depan penerus bangsa sebagai akibat globalisasi menjadai masalah yang urgent untuk segera diselesaikan, untuk menerapkan syariat Islam di Indonesia menjadi sebuah kewajiban namun usaha yang dilakukan partai – partai Islam sejak terbukanya keran reformasi 1998 dengan tumbangnya rezim Soeharto bukan semudah membalik telapak tangan walaupun kondisi sulit usaha yang dilakukan mulai menampakan hasil namun belum terlalu signifikan dan menggembirakan, akan tetapai apabila kita melihat kebelakang catatan dakwah di Indonesia, pada zaman orde lama dakwah Islam adalah musuh bersama komunisme, sosislisme, marheinisme hal tersebut dapat dilihat dari banyak sekali usulan penerapan syariat Islam ( ex : permasalahan piagam Jakarta ) ditolak atau dimentahkan secara sepihak dengan alasan untuk persatuan NKRI, sedangkan pada zaman orde baru dakwah menjadi common enemy dan kambing hitam dari pemerintah setiap terjadinya permasalahan sehingga dakwah begitu terkekang dan ditekan habis-habisan.
Dakwah pada era 80-an masih saja terkekang hal tersebut dapat dibuktikan apabila ada kegiatan dakwah yang dianggap berbahaya dan mengarah kepada makar ( sebagai kedok ) dalam hal ini mengkritik pemerintah maka akan segera diberedel. Kondisi mulai berubah pada zaman reformasi bukan berarti penekanan terhadap dakwah ini hilang akan tetapi intensitasnya rendah dan mulai berkurang sebagai akibat dari terbukanya demokrasi dan keran-keran kebebasan menyampaikan pendapat sehingga partai-partai Islam yang sengaja dibentuk untuk memanfaatkan momentum dan mengembangkan dakwah sedikit demi sedikit memiliki pengaruh, sehingga mampu melindungi dakwah ini dari ancaman musuh –musuh Islam.
Melihat kondisi Pemilu 2009 ini tentunya menjadi tongkat estafet dari perjuangan partai Islam dalam mengokokohkan bangunan dakwah Islamiyah ini namun, kembali lagi kekuatan partai Islam belum mampu untuk berdiri diatas kakinya sendiri sehingga tidak ada pilihan lain yang dapat dipilih kecuali melakukan koalisi. Pada pemilu 2004 suara partai Islam sekitar 36 % sedangkan pada pemilu 2009 lebih parah lagi yaitu sekitar 30% padahal untuk mengajukan capres cawapres minimal 20% perolehan suara dan 25 % jumlah kursi DPR RI sehingga pilihan untuk berkolalisi sangatlah realistis. Koalisi yang dilakukan bukan hanya sebatas koalisi dalam mencari kursi, kekuasaan, dan jabatan namun koalisi yang dilakukan didasarkan pada kesamaan Idiologi ( visi pembangunana Indonesia) dan konstelasi kekuatan untuk memenangkan Pilpres.
Dalam sirah nabawiyah (sejarah kenabian), konsep musyarokah (partisipasi dan koalisi politik) dapat ditelusuri dari sejarah perjanjian yang melibatkan Nabi Muhammad dengan kafir Quraisy pada peristiwa Hilful Fudhul. Konteks perjanjian Hilful Fudhul tersebut adalah bahwa beberapa Kabilah Quraisy berkumpul di rumah Abdullah bin Jad-an, kemudian mereka bersepakat untuk tidak akan ada lagi menemukan warga dan penduduk yang terzholimi di Kota Makkah. Rasulullah mengungkapkan kesaksiannya pada perjanjian Hilful Fudhul, saat beliau belum diangkat Allah menjadi Rasul: "Ketika aku bersama para pamanku turut sebagai saksi dalam persekutuan di rumah Abdullah bin Jad-an, betapa senang hatiku menyaksikan hal itu. Seandainya setelah Islam datang, aku diajak mengadakan persekutuan seperti itu, pasti kusambut dengan baik.(Muhammad Al-Ghazaly, dalam Fiqhus Sirah).
Sikap positif Rasulullah SAW terhadap Hilful Fudhul menegaskan betapa Islam mendukung sebuah perjanjian yang sarat dengan nuansa perlindungan dan pembelaan hak asasi manusia (HAM), walaupun inisiator dari perjanjian tersebut datang dari kalangan non muslim, dan bahkan sebelum masa kerasulan Muhammad SAW.
Dasar pengambilan kebijakan bermusyarakah dalam konteks koalisi sekarang ini diantaranya : Pertama, menempatkan posisi legal untuk amar makruf nahi munkar. Pada saat bermuyarakah dalam posisi legal formal maka dakwah ini akan mendapatkan perlindungan, kader dakawah dapat disebar dalam berbagai sektor untuk melakukan ekspansi, guna memperkuat dukungan terhadap dakwah ini. Kedua, keberhasilan yang diraih bukan merupakan kemenangan dakwah namun sebagai batu loncatan untuk kemaskahatan dakwah yang lebih komperhensif. Ketiga, memilih diantara pilihan yang tidak ideal. Apabila terdapat pilihan-pilihan yang sama –sama tidak ideal maka sudah selayaknya memilih pilihan yang paling sedikit mudhorotnya walaupun berat untuk menerimanya.
Tolok ukur keberhasilan musyarokah menurut seorang tokoh pemikir Islam asal Tunisia yang bermukim di Inggris, Syaikh Rasyid Ganusy, musyarokah dalam makna koalisi pemerintahan, kelompok Islam dengan berbagai kelompok lainnya, paling tidak terdapat 4 tolok ukur: Pertama, musyarokah harus menjamin tetap bertahannya hal-hal yang Islami yang telah ada sebelumnya dengan menjaga iklim keterbukaan itu sendiri, yang memungkinkan gerakan dakwah, bukan saja eksis, tapi juga dapat terus berkembang menyebarkan dakwah rahmatan lil alamin bukan sebaliknya. Kedua, menambahkan suatu kebaikan yang baru pada semua level politik dan kenegaraan yang mungkin,contoh yang dapat diamabil berupa hadirnya aspek-aspek islami dalam hal peraturan perundang-undangan, praktik atau konvensi kenegaraan, jurisprudensi hukum, keteladanan para pimpinan, tradisi parpol, dan lain-lain. Ketiga, meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam segala aspeknya mulai dari pengentasan kemiskinan, pengadaan sandang pangan dan papan yang terjangkau, pelayanan kesehatan, transportasi dan sekolah yang murah. Serta jaminan rasa aman masyarakat. Keempat, adanya peningkatan perhatian dan dukungan terhadap qadhaya alam islami (problematika dunia Islam) khususnya, dan hubungan antar negara yang bermartabat secara umum.
Tolok ukur tersebut semoga akan menuai keberhasilan apabila melihat kontrak politik antara salah satu partai islam ( PKS ) dengan Partai Demokrat (SBY) yang diantaranya berisi peningkatan kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi, sikap tegas terhadap Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina, pembangunan ekonomi, sosial budaya, agama dll hal tersebut tentunya menjadi sebuah cahaya pagi setelah malam gelap bagi perkembangan dakwah islamiyah. Gerakan dakwah yang moderat harus sangat hati-hati, agar tidak difitnah dengan penyamarataan sebagai gerakan ancaman nasional, regional dan internasional. Untuk hal itulah keberadaan musyarokah menjadi sangat penting. Penjelasan visi-misi dan keteladanan aksinya ke publik sangat mutlak. Agar rakyat bisa membedakan, mana sebuah gerakan yang moderat, konstruktif, partisipatif serta legal.

Namun bukan berarti musyarokah dalam pemerintahan tidak bisa ditinjau ulang apabila dinilai tidak efektif, dan pada saat yang sama jika penghentian musyarokah tersebut diprediksi tidak berdampak pada menciptakan mudhorot (keburukan) yang lebih besar bagi dakwah, dalam hal ini mudhorot dalam ukuran tidak menimbulkan fitnah terhadap gerakan dakwah atau penghambatan berbagai manuver dakwahnya di tengah masyarakat dan dalam berbagai sektor kehidupan maka peninjauan ulang bukanlah hal yang tabu. Partai Islam menjadi menjadi mitra koalisi yang kritis dengan artian akan menajadi pendukung dan garda terdepan pada saat kebijakan memberikan banyak manfaat namun menjadi tombank terdepan apabila kebijakan yang diambil ternyata banyak memberikan kemudorotan bagi umat, bangsa, dan negara.
Semoga tulisan ini mampu memberikan gambaran mengenai sudut pandang yang saya ambil terkait sikap yang saya ambil, sebatas pemahaman yang saya miliki semoga dapat kita jadikan sebagai benang merah dalam menjalin silaturahmi sehingga tidak hanya berhenti sampai tulisan ini saja. Semoga tidak mengecewakan dan apabila ada kesalahan saya mohon maaf karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Profil BEM KM FMIPA UGM

Gerakan mahasiswa yang telah banyak memicu perubahan Bangsa Indonesia terutama UGM sehingga tidak akan lengkap apabila tidak menyebutkan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa FMIPA UGM ( BEM KM FMIPA UGM). Trendsetter gerakan mahasiswa di UGM banyak dipengaruhi oleh gerakan dari BEM KM FMIPA UGM. BEM KM FMIPA merupakan lembaga eksekutif tertinggi bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM KM FMIPA UGM) yang ada di FMIPA UGM. Lembaga yang sejak awal berdirinya FMIPA UGM selalu bersama-sama membangun dan menghasilkan calon-calon penerus bangsa hingga saat ini.
Perubahan zaman , pergantian kepemimpinan bangsa turut memetamorfosis nama BEM KM FMIPA UGM, pergantian yang berulang-ulang mulai dari Senat Mahasiswa ( SEMA), Dewan Mahasiswa ( DEMA) kemudian Badan Eksekutif Mahasiswa dan samapai saat ini memiliki nama BEM BEM KM FMIPA UGM namun perubahan tersebut tidak mengurangi esensi dari tujuan BEM sejak pertama kali terlahir. Penambahan kata Keluarga Mahasiswa memiliki arti yang sangat mendalam dimana semua lembaga yang ada di FMIPA UGM ini terikat dalam suatu hubungan yang dekat dan erat yaitu Keluarga Mahasiswa FMIPA UGM.
BEM KM FMIPA UGM memiliki peran sosial politik sehingga fokus gerakan BEM pada kedua bidang tersebut namun, bukan berarti BEM KM FMIPA UGM mengesampingkan bidang yang lainya. Peran sosial politik ditopang oleh fungsi kaderisasi dengan adanya Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Departement PSDM), fungsi koordinasi oleh Biro Publik Relation (PR), fungsi Pelayanan diampu oleh Departemen sosial (DepSos) sedangkan fungsi yang terakhir adalah fungsi aspirasi dikhususkan kepada Departeman Apresiasi Mahasiswa (AM) dan Departemen Advokasi. Disamping itu BEM KM FMIPA UGM memiliki Departemen Riset, Teknologi dan Keilmuan yang bergerak dalam bidang keilmuan, ditambah Departemen Kajian dan Straegis (Kastrat) yang menjadi pusat kajian, opini dan media serta Divisi Entreprenuer yang akan memberikan soft skill bidang kewirausahaan.

KABINET PELAYANAN DAN PENGABDIAN
BEM KM FMIPA UGM Periode 2008/2009
“ Terus Melayani dan mengabdi untuk negeri ”
VISI :
”BEM KM FMIPA UGM menjadi lembaga yang memiliki image dan reputasi positif, kawah candradimuka, pusat kegiatan, koordinasi, pelayanan, dan penyalur aspirasi mahasiswa untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan”.
MISI :
1. Menjadikan BEM KM FMIPA UGM sebagai lembaga yang memiliki image positif dan reputasi bagus dikalangan mahasiswa, fakultas, universitas dan masyarakat umum.
2. BEM KM FMIPA UGM mencetak kader-kader yang memiliki integritas sumber daya manusia yang berkualitas.
3. BEM KM FMIPA UGM sebagai pusat kegiatan dan pelayanan mahasiswa FMIPA UGM.
4. BEM KM FMIPA UGM sebagai sarana menyalurkan aspirasi mahasiswa FMIPA UGM .
5. BEM KM FMIPA UGM sebagai pusat koordinasi lembaga di FMIPA UGM.
Susunan Pengurus
Ketua Aza El Munadiyan
( Fisika ’06 ) KaDept Ristek Tya Hermoza
( Statistika ’06 )
SekJend Wandi Ridho Putra
( Statistika ’06 ) Kadiv Saintek Erlita Nurulliani
( Kimia ’07 )
Bendum Radwinda Kurnia Putri
( Kimia ’06 ) Kadiv RisMa Nadi Susanto
( Elins ’07)
Asst Bendum Rafika Hadhinati Syafirdi
( Statistika ’07 ) KaDept AM Priyo Adyaksa Ruiyatmo ( Ilkom ’06 )
Kadiv Entreprenuer Burhanudin Hakim
( Komsi ’07 ) Kadiv Mikat Ibnu Abdurrahman
( Fisika ’07 )
SE Ramadhina Wahyu N
( RekMed ’06 ) KaDept Kastrat Adi Puja R
( Statistika ’06 )
Asst SE Nur Alfiani Agus
( Ilkom ’07 ) KaDiv Kajian Uswatun Khasanah (Fisika ’07 )
KaBiro PR Irwan Rizadi
( Statistika ’07 ) Kadiv Opmed Puspita Ratri Wulandari ( Kimia ’07 )
KaDept PSDM Ardi Arya P
( Statistika ’06 ) KaDept Advokasi Andreas Harnindito
( Ilkom ’07 )
Kadiv Kaderisasi Paramita Tri Y
(Matematika ’07 ) KaDiv Disprogsi Zefri munandar
(Fisika ’07)
KaDept Sosial Lambang Wicaksono
( Elins ’06 ) KaDiv ID Arief Gunawan
(Fisika ’07)
Kadiv PM Muhammad Rio Nugraha
( Statistika ’07 )
Kadiv SosMas Adhani Fajar Sari
( Kimia ’07 )


Proker BEM KM FMIPA UGM yang telah terealisasi seperti Upgrading, bakti sosial, seminar, talkshow, syukuran wisuda dan Career Development Training ( CDT) untuk wisudawan/ti, Training Kehumasan, Training Manejemen Organisasi (TMO), Beasiswa BOP, Filantropi untuk SMP dan SMA, beasiswa adik mahasiswa MIPA, donor darah MIPA (DORAMI), evaluasi dan study banding, bimbel UAN, desa mitra, Diskusi Publik, kajian rutin, pengiriman delegasi, Pekan Kesehatan Masyarakat, Liga Futsal MIPA, Bedah buku, kunjungan industri, dan kegiatan lainya.
Kegiatan yang akan kami laksanakan sendiri maupun bekerja sama dengan lembaga yang lain seperti MIPA EXPO (MIX), PASCAL 2009, PEMIRA 2009, OR BEM, Open House BEM, Kunjungan ke Pusat Study Energi ( PSE UGM), dengar pendapat masalah energi ke DPRD DIY, Lokakarya dan kegiatan lainya yang tidak dapat kami sebutkan semua.

Antara kecerdasan atau kecerobohan SBY

Antara kecerdasan atau kecerobohan SBY
Indonesia kembali terguncang pada tanggal 17 juli 2009 setelah bom menghancurkan hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan yang berakibat 9 orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka. Kejadian tersebut membawa angan kita kembali ke september 2004 dimana terjadi peledakan bom di depan kedutaan Australia di Kuningan setelah berlangsungnya pesta demokrasi, pemilu. Peledakan bom pasca pemilu 2004 seharusnya menjadi pelajaran bagi BIN, POLRI dan pemerintah untuk waspada namun ternyata peringatan itu ibarat angin lalu, apa yang terjadi sekarang ini sebagai sebuah bukti tidak ada pengawasan yang berimbang, perhatian terlalu berlebih terhadap pemilu. Kondisi tersebut semakin menambah kesan ketidaknetralan institusi pemerintah terhadap proses pemilu.
Pemilihan kedua hotel yang merepresentasikan pelayanan Indonesia terhadap luar negeri merupakan pilihan yang tepat, disamping pemilihan momentum. Pelaku menerapkan strategi efektif, dengan target minimal berupa simbol-simbol asing yang tidak beefek besar secara langsung kepada masyarakat Indonesia, sehingga akan mengurangi resiko jatuhnya korban dari bangsa sendiri. Menyerang sarana dan prasarana vital seperti pembangkit listrik, kilang minyak akan bedampak besar kepada kelangsungan hidup rakyat banyak namun, buksnefek besar kepada luar negeri karena tempat tersebut banyak dikunjungi oleh warga negara asing yang berlibur, berbisnis sehingga apabila terjadi sesuatu hal yang tidak mengenakan maka dunia luar akan segera menyorotnya.
Motif yang mendasari pelaku menurut analisa yang berkembang dari berbagai pihak lebih menekankan pada motif politik. Hasil hitung cepat yang menempatkan capres SBY sebagai pemenang pemilu menyebabkan dua kelompok yang berkepentingan menyampaikan pesan kepada SBY-Boediono. Kelompok kepentingan pertama berasal dari internal dalam negeri Indonesia. Mereka adalah yang tidak puas dengan hasil pilpres yang memenangkan calon incumbent. Pihak yang tidak puas tersebut memiliki kemampuan dana, keahlian dan dukungan alat yang sangat kuat untuk bisa melakukan peledakan bom dimana saja di Indonesia. Kelompok kepentingan kedua adalah pihak asing yang berkepentingan terhadap Indonesia. Mereka ingin memastikan kembali bahwa hegemoni mereka terhadap Indonesia tidak diganggu oleh adanya kepemimpinan nasional baru yang akan muncul memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.

Dibalik berbagai motif peledakan bom ternyata terjadi pemanfaatan isu yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan berbagai isu yang sebenarnya tidak berhubungan secara langsung dengan pertistiwa tersebut, pemanfaatan momentum besar ini untuk menyerang lawan politiknya yang akhir-akhir ini menekanya dengan berbagai cara. Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat “ Aksi teror ini diperkirakan dilakukan oleh kelompok teroris , mesikpun belum tentu jaringan terorisme yang kita kenal selama ini terjadi di bumi Indonesia “ katanya. Informasi yang beliau dapatkan berasal dari inteljen yang menyatakan adanya gerakan dari kelompok lainya. Disamping SBY juga menyampaikan ketidakpuasan pihak-pihak tertentu dengan hasil pemilu, ancaman teroris pada dirinya, pilpres, pemilu, orang yang tidak suka kalau SBY dilantik, dan pendudukan KPU. Entah apa niatan dari SBY, yang jelas pidato tersebut semakin membuat masyarakat tidak tenang dan gelisah dan sekali lagi rakyat menjadi alat dan permainan politik. Disamping itu sikap reaksioner SBY dengan menuding kiri kanan tanpa dilandasi dengan akurasi data yang valid berpotensi menimbulkan gesekan dengan pihak lain yang akan semakin menambah masalah yang sudah ada dan semakin memanaskan suhu politik Indonesia. Ibarat gunung merapi terlihat indah dari kejauhan padahal didalamnya terdapat magma yang siap untuk meletus. Sebagai seorang pemimpin seharusnya SBY tidak bersikap reaksioner seperti kemarin walaupun merasa sangat dirugikan, karena akan memperlihatkan sikap gegabah walaupun disisi yang lain memperilhatkan kecerdasanya dalam memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Hal tersebut dapat kita lihat dari beberapa fakta seperti foto-foto yang dibeberkan SBY ternyata foto-foto usang, pelakunya sudah ditangkap pada mei 2009 kemarin. Mungkin SBY ingin mengulang keberhasilan politik belas kasihan tahun 2004 yang berhasil melambungkan dan mengantarkanya ke kursi Presiden.
Peristiwa peledakan bom ini adalah pelajaran dan peringatan kepada para elit politik untuk segera merealisasikan program-program yang dijanjikan kepada rakyat tanpa manipulasi-manipulsi yang berpihak kepada kepentingan kelompok tertentu. Rakyat Indonesia hari ini memiliki pemahaman dan kecerdasan, kemampuan melihat suatu masalah tidak hanya dari satu sudut pandang , sehingga praktek-praktek penyelesaian konflik dengan kekerasan seperti zaman orde baru sudah tidak relevan lagi, karena penyelesain masalah denagn kekerasan akan menimbulkan kekerasan-kekerasan yang lain, akan lebih baik apabila dilakukan perubahan mindset dengan peningkatan kualitas pendidikan lebih khusus pendidikan agama serta perbaikan tingkat kesejahteraan tanpa adanya marginalisasi-marginalisasi keran-keran tersebut.

Minggu, 05 Juli 2009

KAMI MAHASISWA INDONESIA BERSUMPAH
BERTANAH AIR SATU TANAH AIR TANPA PENINDASAN
KAMI MAHASISWA INDONESIA BERSUMPAH BERBANGSA SATU BANGSA CINTA KEADILAN
KAMI MAHASISWA INDONESIA BERSUMPAH BERBAHASA SATU BAHASA TANPA KEBOHONGAN