Selasa, 28 April 2009

Membangun tradisi Ilmiah

MEMBANGUN TRADISI ILMIAH

Membangun tradisi ilmiah yang kokoh ditandai oleh banyak ciri.
1. Pertama, berbicara atau bekerja berdasarkan ilmu pengetahuan.
2. Kedua, tidak bersikap apriori dan tidak memberikan penilaian terhadap sesuatu sebelum mengetahui dengan baik dan akurat.
3. Ketiga, selalu membandingkan pendapatnya dengan pendapat kedua dan ketiga sebelum menyimpulkan atau mengambil keputusan.
4. Keempat, mendengar lebih banyak daripada berbicara.
5. Kelima, gemar membaca dan secara sadar menyediakan waktu khusus untuk itu.
6. Keenam, lebih banyak diam dan menikmati saat-saat perenungan dan kesendirian.
7. Ketujuh, selalu mendekati permasalahan secara komprehensif, integral, objektif, dan proporsional.
8. Kedelapan, gemar berdiskusi dan proaktif dalam mengembangkan wacana dan ide-ide, tetapi tidak suka berdebat kusir.
9. Kesembilan, berorientasi pada kebenaran dalam diskusi dan bukan pada kemenangan.
10. Kesepuluh, berusaha mempertahankan sikap dingin dalam bereaksi terhadap sesuatu dan tidak bersikap emosional dan meledak-ledak.
11. Kesebelas, berpikir secara sistematis dan berbicara secara teratur.
12. Keduabelas, tidak pernah merasa berilmu secara permanen dan karenanya selalu ingin belajar.
13. Ketigabelas, menyenangi hal-hal yang baru dan menikmati tantangan serta perubahan.
14. Keempatbelas rendah hati dan bersedia menerima kesalahan.
15. Kelimabelas, lapang dada dan toleran dalam perbedaan.
16. Keenambelas, memikirkan ulang gagasan sendiri atau gagasan orang lain dan senantiasa menguji kebenaran.
17. Ketujuhbelas, selalu melahirkan gagasan baru secara produktif.

Akhirnya membaca menjadi instrumen utamanya. Dan, jika kita ingin mengokohkan tradisi ilmiah kita, sudah saatnya kita berhenti membaca apa yang kita senangi. Beralihlah untuk membaca apa yang seharusnya kita baca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar