Kamis, 13 Agustus 2009

KAMMI

Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI\
Kebatilan adalah musuh abadi KAMMI
Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
Perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI
Kepemimpinan umat adalah stategi perjuangan KAMMI
Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
( Prinsip Gerakan KAMMI)
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI terlahir sebagai penghejawentahan atas keprihatinan terhadap krisis multidimensional yang melanda Indonesia. KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). KAMMI lahir pada ahad tanggal 29 Maret 1998 bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
Pemilihan nama KAMMI mengandung makna dan memiliki konsekuensi sebagai berikut :
1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.
KAMMI memiliki tujuan yang hendak dicapai yang semua itu tertuangan dalam visi yaitu KAMMI adalah wadah perjuangan permanen untuk melahirkan pemimpin bangsa masa depan dan mewujudkan masyarakat madani di Indonesia. Visi tersebut di dukung oleh kredo gerakan yang mejadi jati diri dalam kepribadian setiap kader KAMMI yang berfikir dan berkehendak merdeka, pemberani, petarung sejati, penghitung resiko yang cermat, tetapi bukan berarti takut mengambil resiko, senatiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam dan sebagai ilmuwan yang tajam analisisnya, kritis, politisi yang piawai membela rakyat serta seperti pejuang di siang hari dan rahib di malam hari.
KAMMI merupakan organisasi yang memiliki karakter sebagai organisasi kader ( harokatul tajnid ) dan organiasasi pergerakan ( harokatul amal). KAMMI memiliki cara pandang ( paradigma) yang menyeluruh ( holistik) terhadap dirinya sendiri dan terhadap peranya dalam realitas kebangsaan dan peradaban. Paradigma gerakan KAMMI tersebut meliputi gerakan da’wah tauhid, gerakan intelektual profetik, gerakan sosial independen, dan gerakan politik ekstra parlementer.
Perjalanan KAMMI di Indonesia dan UGM sampai hari ini telah memberikan banyak kontribusi yang signifikan terutama pada gerakan mahasiswa. KAMMI yang masih tergolong belia telah menghegemoni mahasiswa UGM terutama pada level lembaga mahasiswa selama lebih dari 10 tahun dengan banyak melakukan gerakan perubahan yang telah banyak dimanfaatkan mahasiswa UGM. Dalam memuluskan langkah politiknya KAMMI bergabung dengan Partrai Bunderan sebagai sayap politik pada tingkat universitas dan Partai Solusi pada level fakultas MIPA. Diantara kader KAMMI yang hari ini masih berada pada jabatan pimpinan lembaga seperti Qodarudin Fajri Adi ( Presma BEM KM UGM) Lakso anindito ( Menko Eksternal BEM KM UGM), Aza El Munadiyan ( Sultan BEM KM FMIPA UGM), Panji Nursetia Darma ( Ketua KMFM UGM), Fajar Inggit Pambudi (ketua LSiS) dan banyak kader lainya yang hari ini terus berjuang untuk perbaikan bangsa.
KAMMI sampai hari ini memang telah banyak menghasilkan kader namun apabila kita melihat lebih teliti lagi sebenarnya KAMMI sampai sekarang belum memberikan gagasan yang besar terhadap bangsa ini mungkin karena terlalu asyik dengan tahta dan singgasana lembaga sehingga lupa akan perbaiakan dan usaha menghasilkan pemikiran-pemikiran besar untuk mengatasi permasalahan bangsa yang banyak belum terselesaikan pasca reformasi. Kondisi tersebut sebagai akibat dari kader KAMMI malas untuk membaca, diskusi dan menulis sehingga analasis yang dilakukan kurang tajam, akurasi data kurang, gerakan monoton kurang kreatif. KAMMI sebenarnya masih kecil karena hanay menguasai sebagaian universitas-universitas di kota besar namun ternyata banyak kader KAMMI yang jumawa dengan tidak mau mengasah diri dan banyak bicara namun sedikit berkerja. KAMMI bukan organisasi NATO ( No Action Talk Only). Harapanya kita kemabli merapatkan bariusan dengan menguakan kajian-kajian ilmiah kita serta banyak melakukan rekriutment efektif serta gerakan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar